
Ketoasidosis Diabetik (KAD) adalah komplikasi serius dan berpotensi mengancam jiwa dari penyakit diabetes, yang terjadi ketika tubuh memproduksi asam darah tingkat tinggi yang disebut keton. Kondisi ini umumnya merupakan kedaruratan medis yang memerlukan penanganan segera di rumah sakit. Meskipun lebih sering menyerang penderita diabetes tipe 1, KAD juga dapat dialami oleh penderita diabetes tipe 2, terutama dalam kondisi stres fisik atau infeksi berat.
Baca Juga: Tips 5 Jenis Olahraga Ringan Untuk Mengatasi Pegal Linu
Mengenal KAD: Ketika Tubuh Kekurangan Insulin
Pada kondisi normal, tubuh menggunakan glukosa (gula) sebagai sumber energi utama. Hormon insulin berperan penting dalam membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Namun, pada penderita diabetes, produksi insulin tidak mencukupi atau tubuh tidak dapat menggunakannya secara efektif. Ketika kadar insulin sangat rendah atau tidak ada sama sekali, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dan mulai memecah lemak sebagai alternatif sumber energi. Proses pemecahan lemak ini menghasilkan produk sampingan berupa keton, yang bersifat asam. Akumulasi keton dalam darah menyebabkan darah menjadi asam, suatu kondisi yang disebut asidosis, dan inilah yang memicu KAD.KAD diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya menjadi ringan, sedang, dan berat, dengan parameter seperti kadar glukosa darah, pH darah, kadar bikarbonat serum, dan keberadaan keton dalam urine atau serum. Diagnosis KAD ditegakkan berdasarkan temuan kadar glukosa darah di atas 250 mg/dL, pH arteri kurang dari 7,30, bikarbonat serum kurang dari 18 mEq/L, dan adanya ketonuria atau ketonemia.
Gejala KAD yang Perlu Diwaspadai
Gejala KAD dapat berkembang dengan cepat, seringkali dalam waktu kurang dari 24 jam. Penting untuk mengenali tanda-tanda awal agar penanganan dapat dilakukan sesegera mungkin. Gejala-gejala umum KAD meliputi:1. Poliuria (sering buang air kecil) dan polidipsia (sering merasa haus): Ini adalah respons tubuh untuk mencoba mengeluarkan kelebihan gula dan keton melalui urine, yang menyebabkan dehidrasi
2. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas: Akibat tubuh menggunakan cadangan lemak dan otot untuk energi
3. Mual, muntah, dan nyeri perut: Gejala gastrointestinal ini seringkali menjadi indikator awal yang signifikan
4. Napas bau aseton (bau buah): Disebabkan oleh keton yang dikeluarkan melalui pernapasan
5. Napas Kussmaul (napas cepat dan dalam): Upaya tubuh untuk mengeluarkan asam melalui karbon dioksida
6. Kelelahan ekstrem, lemas, dan pusing
7. Sakit kepala
8. Kulit kering dan kemerahan
9. Mulut kering
10. Penurunan kesadaran, kebingungan, hingga koma: Ini adalah tanda KAD yang sudah parah dan mengancam jiwa
Pada anak-anak, KAD seringkali menjadi manifestasi awal diabetes tipe 1 yang belum terdiagnosis. Gejala pada anak mungkin serupa, ditambah dengan iritabilitas atau perubahan perilaku.
Penyebab Utama KAD: Faktor Pemicu yang Harus Dihindari
KAD terjadi ketika ada kekurangan insulin absolut atau relatif dalam tubuh. Beberapa kondisi dapat memicu terjadinya KAD, di antaranya:
1. Tidak menggunakan insulin atau dosis insulin yang tidak cukup: Ini adalah penyebab paling umum, terutama pada penderita diabetes tipe 1 yang tidak patuh pada regimen pengobatan.
2. Penyakit atau infeksi akut: Infeksi seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, atau flu dapat meningkatkan kebutuhan insulin tubuh. Ketika tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, KAD dapat terjadi.
3. Stres fisik atau emosional: Trauma, operasi, serangan jantung, atau stroke dapat memicu pelepasan hormon stres yang meningkatkan kadar glukosa dan resistensi insulin.
4. Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti kortikosteroid dan diuretik tertentu, dapat meningkatkan kadar gula darah dan berpotensi memicu KAD. Obat-obatan golongan SGLT2 inhibitor juga dapat meningkatkan risiko KAD euglikemik (KAD dengan kadar gula darah normal atau sedikit meningkat).
5. Penyalahgunaan alkohol atau narkoba: Terutama kokain, dapat memicu KAD.
6. Pankreatitis akut: Peradangan pankreas dapat mengganggu produksi insulin.
7. Diabetes yang baru terdiagnosis: KAD bisa menjadi tanda pertama diabetes tipe 1 pada seseorang yang belum tahu bahwa mereka menderita diabetes.
8. Gangguan makan: Pada beberapa kasus, penderita diabetes dengan gangguan makan dapat sengaja melewatkan dosis insulin untuk menurunkan berat badan.
Diagnosis dan Penanganan KAD: Langkah Cepat untuk Menyelamatkan Nyawa
Diagnosis KAD memerlukan serangkaian tes laboratorium, meliputi:- Tes glukosa darah: Untuk mengukur kadar gula darah yang biasanya sangat tinggi.
- Tes keton: Untuk mendeteksi keberadaan keton dalam darah atau urine.
- Analisis gas darah (AGD): Untuk mengukur pH darah, bikarbonat, dan elektrolit, yang menunjukkan tingkat keasaman darah.
- Tes elektrolit: Untuk memeriksa kadar natrium, kalium, dan klorida, karena ketidakseimbangan elektrolit sering terjadi pada KAD.
- Tes fungsi ginjal: Untuk menilai dampak KAD pada ginjal.
Penanganan KAD adalah kedaruratan medis yang harus dilakukan di rumah sakit, seringkali di unit perawatan intensif (ICU). Tujuan utama pengobatan adalah mengembalikan keseimbangan cairan, elektrolit, dan kadar gula darah, serta mengatasi penyebab yang mendasarinya. Langkah-langkah penanganan meliputi:
- Rehidrasi cairan intravena (IV): Pemberian cairan infus sangat penting untuk mengatasi dehidrasi berat dan membantu mengeluarkan kelebihan gula dan keton melalui urine.
- Terapi insulin: Insulin diberikan secara intravena untuk menurunkan kadar glukosa darah dan menghentikan produksi keton. Dosis insulin akan disesuaikan secara bertahap.
- Koreksi ketidakseimbangan elektrolit: Terutama kalium, yang seringkali menurun selama pengobatan KAD. Suplementasi kalium mungkin diperlukan.
- Mengatasi penyebab pemicu: Jika KAD disebabkan oleh infeksi, antibiotik akan diberikan. Jika ada masalah lain seperti serangan jantung, penanganan akan disesuaikan.
- Pemantauan ketat: Pasien akan dipantau secara intensif untuk kadar gula darah, elektrolit, pH darah, dan tanda-tanda vital.
Pencegahan KAD adalah kunci. Bagi penderita diabetes, penting untuk:
- Mengelola diabetes dengan baik: Patuhi rencana pengobatan, termasuk dosis insulin atau obat-obatan lain
- Memantau kadar gula darah secara teratur: Terutama saat sakit atau stres
- Segera mencari pertolongan medis: Jika mengalami gejala KAD, jangan menunda
- Memiliki rencana tindakan saat sakit: Konsultasikan dengan dokter tentang bagaimana menyesuaikan dosis insulin saat sakit atau tidak bisa makan
- Mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur
Ketoasidosis Diabetik adalah kondisi serius yang membutuhkan kewaspadaan dan penanganan cepat. Dengan pemahaman yang baik tentang gejala, penyebab, dan penanganannya, risiko komplikasi berat dapat diminimalkan, dan kualitas hidup penderita diabetes dapat terjaga.