
Indonesia dan Thailand menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral, khususnya dalam bidang perekonomian, dengan tujuan bersama memajukan sentralitas ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global. Kedua negara sepakat untuk menjajaki jalur kerja sama baru yang inovatif guna meningkatkan daya saing kawasan dan mendorong integrasi ekonomi yang lebih dalam.
Dalam berbagai forum bilateral, Indonesia dan Thailand secara konsisten menyuarakan pentingnya menjaga sentralitas ASEAN. Upaya ini merupakan respons terhadap dinamika geopolitik dan ekonomi global yang terus berubah, di mana ASEAN diharapkan mampu memainkan peran sentral dalam arsitektur kawasan Asia Pasifik. Pemanfaatan kerja sama regional kawasan Asia dan Pasifik menjadi kunci bagi negara-negara anggota untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Baca Juga: Perkuat Kerjasama Perekonomian Indonesia Dan Vietnam Berkolaborasi Memajukan Sentralitas Asean
Salah satu pilar kerja sama yang terus diperkuat adalah melalui forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi di wilayah-wilayah perbatasan ketiga negara melalui peningkatan konektivitas, infrastruktur, dan investasi. Dengan memperkuat kerja sama dalam kerangka IMT-GT, Indonesia dan Thailand berupaya menciptakan kawasan yang lebih terintegrasi dan kompetitif.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand sendiri telah terjalin erat selama bertahun-tahun, mencakup berbagai sektor. Peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, dan pariwisata antara kedua negara merupakan suatu keharusan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar. Thailand, sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia, memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain IMT-GT, Indonesia juga aktif mendorong penguatan integrasi ekonomi dan daya saing kawasan ASEAN secara keseluruhan. Sebagai anggota aktif Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia berupaya menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Tujuan pembentukan ASEAN sendiri adalah untuk menciptakan stabilitas dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara, yang kemudian berkembang menjadi kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya yang lebih luas.
Peran Indonesia dalam bidang ekonomi di ASEAN sangat signifikan. Melalui berbagai inisiatif dan perundingan, Indonesia terus berupaya memperkuat posisi tawar ASEAN di kancah internasional. Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, misalnya, berperan aktif dalam merundingkan perjanjian perdagangan internasional yang menguntungkan bagi Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya.
Dalam konteks hubungan bilateral, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Thailand terus berkembang. Kedua negara menjajaki peluang baru untuk memperdalam kolaborasi di berbagai bidang, termasuk ekonomi digital. Kesepakatan kerja sama di bidang ekonomi digital dengan negara lain, seperti dengan Republik Rakyat Tiongkok, menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan ekonomi global.
Lebih lanjut, memperkuat sentralitas ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi memerlukan kolaborasi yang kuat antarnegara anggota. Indonesia dan Vietnam, misalnya, telah berkolaborasi untuk kedepankan sentralitas ASEAN. Hal ini mencerminkan kesadaran bahwa tantangan ekonomi global saat ini menuntut adanya kerja sama yang lebih erat dan terkoordinasi di tingkat regional.
Perdagangan dan investasi merupakan dua sektor kunci yang menjadi fokus utama dalam memperkuat hubungan ekonomi bilateral. Peningkatan volume perdagangan dan arus investasi yang lebih besar akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara dan kawasan. Oleh karena itu, upaya untuk memfasilitasi perdagangan, menghilangkan hambatan non-tarif, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif terus dilakukan.
Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi area kerja sama yang potensial. Dengan kekayaan budaya dan keindahan alam yang dimiliki, baik Indonesia maupun Thailand dapat saling belajar dan berkolaborasi untuk meningkatkan daya tarik pariwisata masing-masing negara, serta mempromosikan kawasan ASEAN secara keseluruhan sebagai destinasi wisata unggulan.
Kerja sama luar negeri yang dijalin oleh berbagai kementerian dan lembaga di Indonesia, termasuk di sektor perhubungan, turut mendukung upaya penguatan hubungan ekonomi bilateral. Konektivitas fisik dan digital yang lebih baik akan mempermudah arus barang, jasa, dan investasi antarnegara.
Dalam mencapai tujuan bersama untuk memajukan sentralitas ASEAN, penting bagi Indonesia dan Thailand untuk terus memperkuat komunikasi dan koordinasi di berbagai tingkat. Hal ini mencakup kerja sama antarparlemen, seperti yang diwakili oleh Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), yang dapat berperan dalam mendorong kebijakan-kebijakan yang mendukung penguatan hubungan ekonomi.
Secara historis, ASEAN dibentuk dengan tujuan utama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara, serta mendorong kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya. Seiring waktu, mandat ASEAN berkembang menjadi lebih luas, mencakup kerja sama ekonomi, keamanan, dan dimensi lintas sektoral lainnya.
Menghadapi berbagai tantangan global, seperti ketidakpastian ekonomi, perubahan iklim, dan disrupsi teknologi, memperkuat kerja sama ekonomi regional menjadi semakin krusial. Dengan berkolaborasi secara efektif, Indonesia dan Thailand, bersama negara-negara anggota ASEAN lainnya, dapat menciptakan kawasan yang lebih tangguh, inklusif, dan berdaya saing, serta berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran global.